Selasa, 11 Februari 2014

KANGKUNG LOWOKSURUH



Kangkung adalah sayuran yg cara masaknya sangat mudah untuk mengolahnya, sebut saja Kangkung lowoksuruh yg terletak di selatan taman wisata wendit water park. tumbuhan yg menjalar di atas air aliran sumber yang berada di dalam lokasi wendit ini ternyata membuahkan hasil tersendiri khususnya warga Lowoksuruh Desa Mangliawan ini. seperti yang di bawa ibu ini adalah hasil panen tiap hari harus mencebur ke sungai aliran sumber Wendit tersebut yang sangup untuk menghidupi keluarganya walaupun gak seberapa hasilnya.Warga Lowoksuruh suruh yang rata-rata mempunyai perahu dulunya untuk di sewakan pada pengunjung di taman wisata pemandian wendit yang masih di kelola oleh PD. Jasa Yasa Kab Malang dan belum berganti menjadi WWP atau wendit Water Park yang saat ini sudah di ambil alih oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Malang dengan perubahan total isi keseluruhan dalam pemandian tersebut.Tak hayal perahu-perahu tersebut menjadi perahu usang yang terbengkalai hanya beberapa saja yang di fungsikan tuk di aktifkan di dalam kawasan wisata tersebut. selain penghasilan dari perahu tersebut warga juga manfaatkan lahan diatas air tersebut tuk di tanami kangkung sayuran menjalar diatas air yang banyak di suakai oleh masyarakat karena mudah pengolahannya yang sangat mudah dan gampang. misal saja pecel atau plesing makanan khas yang banyak di sukai di wisata kuliner. dari sinilah kangkung itu di sebar di seluruh pasar yang ada di kota Malang.

WENDIT KALA ITU.




Meski sebagian besar penduduk Desa Mangliawan atau biasa Orang menyebutnya warga wendit pulang mudik, tapi sejak hari pertama Lebaran tempat-tempat hiburan tumpah ruah di datangi masyarakat. Tempat-tempat yang paling banyak di datangi warga untuk berekreasi adalah Taman Wisata Pemandian Wendit uang sekarang dah di ubah nama menjadi Wendit Water Park (WWP) Kebon Binatang dulunya masih ada.
Konon, dulu seorang pertapa bernama Wandito yang pertama kali menemukan mata air di kawasan ini hingga menjadi tempat mandi dan sumber air bagi masyarakat sekitar nya. Taman seluas 11,5 hektar ini masih dalam tahap pembangunan yang dimulai sejak tahun 2006. Diperkirakan pembangunan fasilitasnya selesai tahun 2008 sekaligus menjadi taman wisata air terbesar di Jatim yang dilengkapi dengan penginapan dan sarana bermain seperti water boom
Dikabarkan ratusan ribu pengunjung juga telah mendatangi WWP salah satu tempat liburan ternama dulunya sebelum masih populernya tempat-tempat wisata yang ada di Malang ini. Kita boleh memuji Perintis pendahulu kita khususnya warga kampoeng wendit berkat idenyalah Wendit Water Park ini dengan berbagai perubahan sampai yang terlihat megah sekarang ini.
Dalam ihwal rekreasi di hari-hari Lebaran, kita harus kudu tahu bahwa kebiasaan ini telah berlangsung sejak lama. Pada tahun 1970-an sampai 1990-an, yang paling banyak diserbu orang saat Lebaran adalah Wendit .
Karena terletak dengan pusat kota (Malang), untuk pergi ke Taman Wisata Pemandian Wendit dulu cukup naik becak atau trem lokomotif,Bemo ataupun Delman. Maklum, ketika itu mobil pribadi hanya milik oirang-orang kaya. Bahkan jumlah motor yang sekarang ini sudah memadati jalan-jalan di Malang dulu baru ratusan. Dulu kebanyakan motor-motor besar buatan Eropa seperti Harley Davidson, BSA, Norton, dan Java. Sedangkan mobil juga dari Eropa dan AS seperti Fiat (Italia) dan Opel (Jerman), Chevrolet (AS). Pada 1950-an kendaraan ini dijadikan angkutan penumpang dan dinamakan Opelet dari kata Opel.
Dulu banyak orang yang pergi rekreasi dengan naik sepeda, yang padamasa Belanda memiliki jalur khusus. Keluarga dapat menggelar tikar untuk makan lesehan setelah berenang sepuasnya.
Seusai dengan waktu beranjak dengan sistem kalibrasi seusai pula dia tertipu oleh sesuatu, apakah itu? dia juga tidak tahu! apakah itu semua akan membuat dia terjatuh dan juga tertatih... apa? ter- adalah sebuah tambahan dari kalimat yang ber-arti, dan menyatakan sesuatu dengan amat sangat. apakah bisa di terima? kalau tidak mengapa keadaan selalu berubah, ini di buktikan dengan gambar tempo dulu desa Mangliawan atau wendit, ini adalah realita yang membuat keseimbangan bsemakin berkurang yaitu mundurnya fase ekologi setempat dan mengalami kemajuan dalam fase ekonomi. apakah ini dapat kita terima sebagai manusia yang utuh? padahal generasi nanti menanti bekal naturalisasi yang utuh sesuai dengan kodrati manusia yang utuh. TERBELAKANGKAH POLA DAN PIKIR. # Rienz.

MONYET EKOR PANJANG ( MACACA FASCICULARIS )

Keberadaan monyet ekor panjang (macaca fascicularis) sebagai ikon pariwisata Wendit Water Park di Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur kian tergusur dengan pembangunan tempat wisata tersebut sejak akhir tahun lalu. Perkembangbiakan monyet menjadi tak teratur karena pola makannya terbiasa diberi makanan manusia.
Kebiasaan dalam satu tahun biasanya monyet melahirkan anak satu kali, namun berdasarkan pemantauan, jumlah monyet di Wana Wisata Air Wendit sejak lima tahun terakhir tidak berkembang secara baik. “Dalam satu tahun ada yang tidak bunting.
Saat ini keberadaan monyet di tempat wisata itu lebih sulit ditemui dibandingkan sepuluh tahun lalu. Kalau dulu, orang pergi ke Wendit pasti ingin melihat monyet, tapi sekarang keberadaan monyet tersebut kian berkurang sejak adanya pembangunan tempat wisata tersebut.
Berdasarkan hasil pemantauan Jumlah itu tidak jauh berbeda dengan data beberapa tahun sebelumnya. Kami berharap pihak pengelola wisata melestarikan keberadaan monyet tersebut.
Saat ini pola hidup monyet di tempat wisata itu sudah bergeser dari yang bergantung terhadap alam sekarang sudah bergeser bergantung kepada makanan para pengunjung yang datang. Bahkan, sejak lahir monyet di Wendit sudah terbiasa dengan makanan manusia sehingga sulit mengubah kebiasaan itu.
Hal ini pernah terjadi ketika tempat ini ditutup untuk pembangunan, monyet-monyet yang terbiasa diberi makan oleh manusia menjadi kelaparan karena tidak ada pengunjung yang datang. Akibatnya, monyet-monyet tersebut menjadi kelaparan dan menjarah ke perkampungan di sekitar tempat wisata yang sudah terkenal dengan keberadaan monyet ini.
Karena itu berharap pihak pengelola tempat wisata ini tetap memperhatikan kelangsungan hidup monyet ini, sebab, keberadaan monyet di tempat wisata ini mempunyai nilai lebih karena Wisata Wendit sudah terkenal dengan adanya monyet-monyet yang selalu menyapa pengunjung.
Para pengunjung yang biasa datang ke tempat wisata tersebut juga mengaku kalau jumlah monyet di tempat itu tidak sebanyak dulu. Menurut Saiful, salah satu pengunjung yang berasal dari Luar Kota mengaku sewaktu dia kecil dulu kalau musim libur sekolah sering ke Wendit untuk melihat Monyet dan mandi di air sumber yang ada di sana. “Sekarang monyetnya tidak sebanyak dulu,” ujarnya saat menemani keluarganya berkunjung ke tempat wisata Wendit.//Rienz